Polsek Leuwiliang Bersama Instansi Terkait Kawal Protes Warga Terhadap Limbah Kecap
Harian Naskah, Bogor- Polsek Leuwiliang bersama Forkompican dan perangkat Desa Sadeng tangani dan sekaligus mengamankan terkait adanya warga yang protes limbah kecap di Desa Sadeng.
“Pagi tadi, Kamis 30 Mei 2024 sekitar pukul 10.30 WIB, sekitar 30 warga Desa Sadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, berkerumun di gudang limbah kecap yang terletak di Kampung Paku,” ungkap Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto.
Diketahui protes warga dipimpin oleh koordinator lapangan Iman, menyampaikan keluhan mereka terkait bau tidak sedap yang berasal dari limbah kecap di tempat tersebut.
Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto, SH, MH menjelaskan, terkait adanya protes warga ini dipicu oleh limbah kecap yang tidak kunjung diangkut, sehingga menimbulkan aroma tidak sedap, mengganggu kenyamanan warga sekitar. Untuk mengamankan situasi, Polsek Leuwiliang mengerahkan lima personel, dibantu oleh tiga personel Koramil Leuwiliang dan lima personel Satpol PP Leuwisadeng.
Sebelumnya, Forkopincam yang terdiri dari Polsek Leuwiliang, Koramil Leuwiliang, dan Kecamatan Leuwisadeng telah berkomunikasi dengan pemilik limbah kecap, Unyil. Sejak Senin, 27 Mei 2024, Unyil mulai mengangkut limbah menggunakan mobil pickup. Namun, warga menilai proses pengangkutan terlalu lambat dan meminta penggunaan mobil truk agar limbah bisa segera diangkut.
Menanggapi permintaan warga, Polsek Leuwiliang segera menghubungi Unyil, yang kemudian menyanggupi untuk mencari truk. Sekitar pukul 15.00 WIB hari ini, truk tersebut dijadwalkan tiba untuk mengangkut limbah kecap.
“Melihat truk akan datang, sebagian besar warga mulai meninggalkan lokasi, menyisakan sekitar lima orang yang tetap menunggu di tempat. Hingga pukul 13.15 WIB, situasi tetap aman dan kondusif, meskipun warga masih menunggu kedatangan truk untuk memastikan pengangkutan limbah berjalan sesuai rencana,” jelas Kapolsek.
Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto menyampaikan, kami berusaha merespons keluhan warga dengan cepat dan berkoordinasi dengan pemilik limbah untuk mempercepat proses pengangkutan.
“Kami akan terus memantau situasi agar tetap kondusif, sampai berita ini diturunkan situasi sudah aman warga pun bubar dan akan kami pantau dalam menertiban dari pihak pengelola untuk segera di rapihkan,” pungkasnya. (Daus)